KOTA MALANG - Universitas Brawijaya akhirnya secara resmi menggelar kembali kompetisi Gebyar Brawijaya Qur’ani (GBQ) ke IX secara tatap muka pada (29 September – 2 Oktober) setelah dua tahun silam ajang bergengsi perlombaan Qur’ani dan seni religi ini sempat diselenggarakan secara virtual.
Dengan mengusung tema “The Rise of Al-Qur’an and Islamic Culture Under the Lead of Intellectual Moslem Youth”, kegiatan ini diikuti oleh 1623 peserta melalui 72 perguruan tinggi dan 134 sekolah dari 15 provinsi di Indonesia. Ada sembilan kategori yang dilombakan dalam event ini, seperti Musabaqah Fahmil Qur’an (MFQ), Musabaqah Hifdzil Qur’an (MHQ), Musabaqah Syahril Qur’an (MSQ), Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ), Musabaqah Khattil Quran (MKQ), Musabaqah Karya Tulis ilmiah Al-Qur’an (MKTIA), Nasyid, Lailatul Qiroah serta Al Banjari.
Pembina UKM Seni dan Religi UB, Ilhamuddin Nukman S.Psi, MA, C.Ht, CMH, Jum'at (30/9/2022) mengungkapkan, apabila GBQ IX UB hadir sebagai sebagai salah satu ajang kompetisi tingkat nasional seni Islami dan Qur’ani yang bertujuan untuk menciptakan peserta-peserta terbaik dalam menumbuhkan antusiasme, semangat religi melalui bentuk prestasi khususnya bagi para pelajar.
Universitas Brawijaya (UB) selama ini telah memberikan dukungan kepada Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) untuk tetap konsisten menjaga dan mengembangkan seni Islami, karena hal ini bisa menjadi sebuah gerakan syiar kepada remaja-remaja muslim di lingkungan akademisi.
“Mungkin di perguruan tinggi ataupun sekolah-sekolah Islam, menanamkan semangat melalui pengembangan kompetensi religi dan seni adalah hal yang biasa bagi kita semua, namun ketika kampus UB menjadi bagian dalam spirit Islami dalam menanamkan nilai-nilai religi di lingkungannya, maka hal ini menjadi sangat bermakna bagi kehidupan kampus. Tentu kami berharap rekan-rekan peserta dari berbagai provinsi apalagi mereka yang jauh-jauh hadir dari pulau seberang juga dapat memberikan hasil terbaiknya, sehingga dapat meraih juara dan membawa kebanggaan bagi almamaternya, ” ungkapnya.
Opening Ceremony GBQ IX UB diharapkan menjadi pendorong bagi setiap peserta yang hadir dalam event ini agar tidak hanya bersaing menuju prestasi namun juga mampu membangun sebuah karakter individu secara berkesinambungan, baik secara intelektual maupun secara rohani sehingga keduanya dapat memberikan kemanfaatan juga kontribusi positif bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi demi kemandirian bangsa. (Humas)