Universitas Brawijaya (UB) menggelar kuliah Hybrid (luring dan daring) untuk pertama kalinya pada Senin (7/2/2022). Ada lima fakultas yang menyelenggarakan kuliah Hybrid di hari pertama, yaitu Fakultas Kedokteran (FK), Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) serta Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES).
Dekan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Hamamah, S.Pd., M.Pd., Ph.D mengatakan sesuai aturan rektor jumlah mahasiswa yang bisa mengikuti perkuliahan luring maksimal 25 persen dari kapasitas kelas atau maksimal 10 mahasiswa per kelas.
“Kami juga mengatur di FIB perkuliahannya maksimal 50 menit, ” kata Hamamah.
Baca juga:
Kode Etik Jurnalistik
|
Hamamah menambahkan, di hari pertama kuliah Hybrid, FIB menerapkan syarat tes swab bagi mahasiswa yang akan mengikuti luring.
“Bagi mahasiswa yang mengikuti kuliah luring kami mewajibkan sudah vaksin dua kali, mendapat ijin ortu, dan Swab antigen.Dari swab terlaporkan bisa digunakan untuk memantau kondisi mahasiswa sebelum masuk FIB. Dan laporan Swab tersebut sangat membantu kita pada saat mereka datang, ” kata Hamamah.
Sementara, di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) ada ruang transit bagi mahasiswa yang sedang menunggu jam masuk kuliah.
“Sebelum masuk ke ruang transit mahasiswa diharuskan untuk check in di aplikasi peduli lindungi kemudian cuci tangan dan cek suhu badan. Setelah itu duduk di kursi yang telah disediakan. Nanti jika sudah mulai kuliah akan kita panggil satu persatu untuk masuk ke kelas, ” kata Wakil Dekan I FEB Ainur Rofiq, S.Kom., SE., MM., Ph.D., CFA.
Sementara di Fakultas Ilmu Administrasi (FIA), setiap perkuliahan selesai dilakukan ruangan di semprot cairan desinfektan.
“Perkelas sekitar 10 orang tapi juga ada yang tujuh dan delapan mahasiswa. Karena satu kelas bisa dipakai untuk lima sesi perkuliahan maka kami selalu melakukan penyemprotan cairan desinfektan seusai perkuliahan, ” kata Dekan FIA Drs. Andy Fefta Wijaya, MDA., Ph.D.
Dekan FIA Drs. Andy Fefta Wijaya, MDA., Ph.D. Sedang Memantau Sistem Kuliah Hybrid.
Menanggapi hal tersebut, Rektor UB Prof. Dr. Ir. Nuhfil Hanani AR., M.S., mengatakan kuliah Hybrid di hari pertama berjalan lancar dan dilaksanakan dengan standar prokes ketat layaknya pelaksanaan UTBK.
“Sistem kuliah Hybrid, membuat UB menjadi tidak penuh. Karena ada yang sebagian daring ada juga yang luring, ”kata mantan Dekan FP tersebut. (OKY/HmsUB/Jon)