Mahasiswa UB Bahas Supply Chain Pertanian dalam Y20

    Mahasiswa UB Bahas Supply Chain Pertanian dalam Y20

    KOTA MALANG - Salah satu bagian dari rangkaian KTT G20 yang sedang berlangsung di Bali adalah konferensi pemuda Y20. Agenda ini merupakan tindak lanjut Communique Y20 berkolaborasi dengan Suara Pemuda yang diadakan pada 29-30 Oktober lalu di Surakarta.

    Dalam agenda ini, beberapa mahasiswa Universitas Brawijaya turut andil sebagai presentator pada High Level Panelis. Adalah Zulfikar Dabby Anwar, Ni Wayan Atik Sarmila Dewi, Dimas Maulana Yusup dan Muhammad Putra Ramadhan. 

    Menurut Zulfikar, yang telah melewati berbagai tahap hingga menjadi bagian dari konferensi kepemudaan ini. “Dari 223 pendaftar, hanya diambil 40 orang partisipan terbaik dalam Suara Pemuda, salah satunya adalah saya”, jelasnya.

    Dalam ajang ini, Zulfikar berkesempatan untuk menyuarakan suara pemuda yang terfokus pada 4 isu prioritas, yaitu ketenagakerjaan pemuda, transformasi digital, planet yang berkelanjutan dan layak huni, serta keberagaman dan inklusi.

    “Dengan mengusung permasalahan supply chain management sebagai bagian dari isu Sustainable and Liveable Planet, #SuperTeam berhasil dalam melakukan presentasi di depan High Level Panelist, yaitu Bapak Emil Elestianto Dardak selaku Vice Governor of East Java dan Bapak Bima Arya selaku Mayor of Bogor”, jelasnya.

    “AgriSustain adalah platform aplikasi mobile yang memiliki berbagai fitur, untuk memaksimalkan akses pasar dan rantai pasok pertanian dengan menerapkan prinsio Sustainable Supply Chain Management”, jelasnya. Dalam sistem ini, imbuh Zulfikar, ada tiga prinsip yang dilaksanakan, yaitu implementasi pertanian presisi, layanan pemantauan lahan dan pemetaan, mekanisme kontrak dengan mitra dan petani. “Sampai saat ini, belum ada lembaga atau startup yang menerapkan SSCM, dan menjadi peluang bagi AgriSustain untuk membantu kesejahteraan petani sekaligus menciptakan sistem pertanian berkelanjutan”, imbuh mahasiswa Fakultas Pertanian ini.

    Selain presentasi, Zulfikar dan tim juga berkesempatan mengikuti berbagai kegiatan bersama delegasi lain. “Kami diarahkan untuk mengikuti Leadership Talkshow yang dilaksanakan di Pura Mangkunegaran, Kota Surakarta. Talkshow ini diisi oleh Ganjar Pranowo selaku Gubernur Jawa Tengah, Ridwan Kamil selaku Gubernur Jawa Barat, dan Gibran Rakabuming Raka selaku Walikota Solo”, jelasnya, Rabu (16/11/2022).

    Leadership Talkshow, imbuh Zulfikar, membahas terkait pentingnya partisipasi pemuda dalam kemajuan bangsa, tidak hanya melalui narasi, tetapi juga aksi dan bukti nyata kepada masyarakat. “Berbagai pesan disampaikan oleh sejumlah pihak pada hari ini, tetapi satu hal yang perlu dihighlight yaitu tidak ada gagasan yang sempurna. Ibarat sebuah batu, gagasan juga akan memperoleh tempaan dan penyempurnaan hingga menjadikannya sebuah pahatan yang sempurja. Satu kunci yang harus ditanamkan pada generasi muda adalah sebuah gagasan hanya akan angan-angan saja ketika tidak ditekuni dengan baik, tetapi akan menjadi sebuah manfaat yang berarti jika dijalankan dengan baik”, imbuhnya.

    Perjalanan hari ini tidak hanya sampai disitu,  Pesta Rakyat menjadi suatu rangkaian acara penutup dari Y20 Post Summit Indonesia. Acara ini dimeriahkan oleh Bazaar UMKM, pertunjukan musik, pertunjukan teater, stand up comedy, serta art installation yang diambil dari 4 isu prioritas event Y20 Indonesia.

    “Sebuah kesempatan yang hanya datang sekali seumur hidup untuk terlibat dalam event Y20 Post Summit. Selain itu, isu supply chain dan pertanian presisi menjadi salah satu isu yang menjadi problematika pada sektor pertanian di Indonesia, sehingga dengan menyajikan solusi yang kemudian dipresentasikan kepada pemangku kepentingan akan memberikan dampak bagi perbaikan sektor pertanian di Indonesia”, pungkasnya. (zulfikar/humasUB)

    kota malang
    Achmad Sarjono

    Achmad Sarjono

    Artikel Sebelumnya

    Puncak Dies Natalis XIII, FIB Resmikan Self...

    Artikel Berikutnya

    Rangkaian Dies Natalis ke-13 FIB Sajikan...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Indonesia Emas, Mimpi Indah atau Nyata? Saatnya Tiga Kementerian Mulai Kolaborasi!
    Hendri Kampai: Jika Rp.1000 per Hari Duit Rakyat untuk Kesehatan, Kira-kira Cukup Gak?
    Hendri Kampai: Ujian Nasional, Standar Kompetensi Minimal Siswa dan Cerminan Keberhasilan Guru
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan, Menjadi Tuan Rumah di Ladang Sendiri!

    Ikuti Kami