KOTA MALANG - Di penghujung tahun 2022 ini, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Maliki) kembali mewisuda 800 wisudawan Program Sarjana S1 dan Pascasarjana S2 dan S3, Sabtu (3/12/2022).
Wakil Rektor Bidang Akademik Prof. Dr. Hj. Umi Sumbulah, M.Ag menyampaikan dalam laporan akademiknya bahwa wisuda periode V tahun 2022 kali ini terdiri dari program sarjana S1 sejumlah 781 wisudawan, program Pascasarjana S2 sebanyak 14 wisudawan dan khusus program Pascasarjana S3 hanya diikuti oleh satu wisudawan saja. Akan tetapi, untuk kategori S1 dan S2 masih memenuhi targetnya. "Insyaallah untuk tahun 2023 lulusan S3 Pascasarjana akan kembali memenuhi kuota kembali, " tegasnya yakin.
Sementara itu, Rektor UIN Maliki Malang Prof. Dr. H. M. Zainuddin, MA meminta seluruh lulusan UIN Maliki Malang bisa terus berkiprah aktif di tengah masyarakat sembari mengamalkan keilmuannya yang telah di dapat selama berada di bangku kuliahnya. "Saya berharap lulusan UIN Maliki Malang bisa memberikan kontribusinya bagi kemajuan bangsa ini, " harapnya.
Lulusan UIN Maliki Malang, harus siap menyongsong era disrupsi ini dengan dibekali soft skill dan hard skill yang memadai dan memiliki daya saing tinggi.
Di akhir sambutannya, orang nomor wahid di UIN Maliki Malang ini berpesan kepada para sarjana dan alumni semua agar bisa terus belajar dan belajar, jangan pernah berhenti. Pasalnya, menimba ilmu itu tidak ada batasannya (life long education), selain itu para wisudawan wajib hormat kepada kedua orang tua dan para guru atau dosennya. "Berkat perjuangan merekalah kalian di didik dan diberi ilmu hingga bisa diwisuda seperti saat ini, " pesannya.
Selain itu, jangan pernah berhenti untuk ikhtiar dan berdoa, teruslah berjuang sembari tetap menjaga nama baik almamater UIN Maliki Malang. Jaga relasi dengan Tuhan Allah SWT, sesama manusia dan lingkungan. "Pesan ini sesuai dengan apa yang termaktub dalam QS. al-Qashas: 77, " jelasnya.
Pesan yang terakhir, jagalah kesatuan dan persatuan NKRI ini dengan bersikap toleran, dan menghindari segala macam bentuk kekerasan, akomodatif terhadap budaya lokal (local wisdom). "Inilah ciri sikap moderasi dalam beragama, " pungkasnya. (Ajay)